Gurulah yang paling menentukan dan sebagai eksekutor. Gurulah yang dapat membuat hitam putih pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas. Apabila guru pasif stagnan, dan statis, maka dalam pembelajaran aktif, kreatif, efisien dan menyenangkan tidak bisa berjalan sesuai dengan konsep yang idealis. Inti dari pembelajaran tersebut adalah proses pembelajaran yang melibatkan dua unsur utama, yaitu guru dengan siswa, dengan guru sebagai pengendali utama.
Prinsip Utama Desain Pembelajaran
Berdasarkan pembahasan tentang teori-teori belajar kognitif dan teori pemrosesan informasi serta teori komunikasi dapat dikembangkan lima prinsip utama desain pembelajaran. Kelima prinsip ini kemudian dijadikan pedoman dalam kegiatan pembelajaran.
1. Prinsip Kesiapan dan Motivasi
Prinsip ini mengatakan bahwa dalam kegiatan pembelajaran siswa yang memiliki kesiapan, kesiapan mental, fisik, dan motivasi tinggi, hasil belajar akan lebih baik.
Kesiapan mental diartikan sebagai kesiapan kemampuan awal, yaitu pengetahuan yang telah dimiliki siswa, yang dapat dijadikan pijakan untuk dapat mempelajari materi yang baru. Sehingga dalam menyusun desain pesan, guru harus lebih dulu mengetahui kesiapan siswa melalui tes penjajakan/tes prasyarat belajar. Apabila diketahui pengetahuan awal siswa belum mencukupi, maka dapat diadakan pembekalan atau matrikulasi.
Sedangkan untuk kesiapan fisik berarti saat siswa melakukan kegiatan belajar, ia tidak mengalami kekurangan/halangan,, sebagai faktor yang sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Contohnya saat belajar musik, siswa tidak boleh terganggu pendengarannya.
Motivasi merupakan suatu dorongan yang menyebabkan seseorang melakukan/tidak melakukan sesuatu. Dorongan itu dapat dari dalam maupun luar. Apabila semakin tinggi motivasi untuk belajar, semakin tinggi juga proses dan hasil belajarnya. Oleh sebab itu dalam kegiatan pembelajaran, hendaknya guru selalu berupaya untuk mendorong motivasi siswa dengan menunjukkan pentingnya memperlajari pesan pembelajaran yang sedang dipelajari.
2. Prinsip Penggunaan Alat Pemusat Perhatian
Prinsip ini mengatakan bahwa apabila dalam proses belajar perhatian siswa terpusat pada pesan yang dipelajari, maka proses dan hasil belajar akan semakin baik. Perhatian memegang peranan penting dalam kegiatan belajar. Semakin baik perhatian siswa, proses dan hasil belajar akan lebih baik pula dan berikut ni cara-cara yang dapat diterapkan untuk mengarahkan perhatian siswa.
- Mengaitkan pembelajaran dengan pengalaman/kehidupan siswa;
- Menggunakan alat pemusat perhatian, seperti peta konsep, gambar, bagan, dan media-media pembelajaran visual lainnya;
- Menghubungkan pesan pembelajaran yang sedang dipelajari dengan topik-topik yang sudah dipelajari;
- Menggunakan musik penyeling;
- Menciptakan suasana yang menyenangkan/riang;
- Teknik penyajian yang bervariasi;
- Mengurangi bahan atau materi yang tidak relevan.
3. Prinsip Partisipasi Aktif Siswa
Prinsip ini meliputi aktivitas, kegiatan atau proses mental, fisik, maupun emosional. Sebagai contohnya; aktivitas mental adalah mengidentifikasi, membandingkan, menganalisis, dan sebagainya. Sedangkan yang termasuk aktivitas fisik adalah melakukan gerak badan, seperti kaki, tangan untuk melakukan keterampilan tertentu. Dan yang termasuk aktivitas emosional adalah semangat, sikap positif terhadap belajar, motivasi, keriangan, dan lain sebagainya. Berikut ini cara-cara yang dapat digunakan untuk mengaktifkan siswa.
- Memberikan pertanyaan-pertanyaan ketika proses pembelajaran berlangsung;
- Mengerjakan latihan pada setiap akhir suatu bahasan;
- Membuat percobaan dan memikirkan atas hipotesis yang diajukan;
- Membentuk kelompok belajar;
- Menerapkan kontekstual, kooperatif, dan kolaboratif.
4. Prinsip Umpan Balik
Umpan balik adalah informasi yang diberikan kepada siswa mengenai keberhasilan atau kekurangan-kekurangannya dalam belajar. Upaya yang bisa dilakukan oleh guru dalam memberikan umpan balik ini diantaranya dengan memberikan soal/pertanyaan kepada siswa, kemudian memberitahukan apakah jawabannya sudah benar. Selain itu Guru juga dapat memberikan tugas, kemudian memberitahukan apakah tugas yang dikerjakan sudah benar. Kembalikan pekerjaan siswa yang telah dikoreksi, dinilai atau diberi komentar atau catatan oleh guru.
5. Prinsip Pengulangan
Proses penguasaan materi pembelajaran/keterampilan tertentu memang memerlukan pengulangan. Hal yang terjadi apabila tidak adanya pengulangan akan mengakibatkan informasi/pesan pembelajaran tidak bertahan lama dalam ingatan, dan informasi itu mudah dilupakan. Upaya mengulangi dapat dilakukan dengan cara dan media yang sama, sebagai contoh dengan memutar berupa video yang diputar berulang-ulang atau membaca buku 2 sampai 3 kali. Pengulangan dapat juga dengan cara dan media yang berbeda, misalnya setelah mendengar metode ceramah, siswa diminta untuk membaca buku dengan topik yang sama. Atau dapat juga dengan menggunakan epitome, advance organizer, rangkuman, atau kesimpulan sebagai media pengulangan.
Guru yang ideal adalah guru yang mempunyai tiga ciri yaitu kreatif dalam memanfaatkan potensinya, kreatif mengelola waktu luangnya, dan berani membuat lompatan hidup dengan berwirausaha.
Jadi di masa sekarang ini nampaknya sangat memerlukan guru yang potensial untuk menerapkan pembelajaran aktif, kreatif, efisien dan menyenangkan. Selain itu juga harus memiliki nilai tambah, yakni guru harus memberikan inspirasi dan motivasi kepada anak didik untuk berfikir dinamis, visioner, dan produktif.
Demikianlah ulasan yang pada kesempatan kali ini dapat bahas, semoga ada manfaatnya serta terdapat nilai positif untuk upaya perkembangan pembelajaran kedepan yang lebih baik, dan apabila terdapat kekurangan dalam hal pembahasan ataupun penulisan, mohon maaf. Kritik dan saran nantikan di kolom komentar, agar dalam pembahasan ataupun penulisannya kedepannya akan jauh lebih baik. Dan tidak lupa pula sangat berterima kasih, karena anda menyempatkan diri untuk berkunjung ataupun membaca ulasan di atas, cukup sekian dan sampai jumpa serta semoga anda menjadi orang yang sukses, rezeki lancar, dan selalu diberi kesehatan oleh Tuhan Yang Maha Esa!