MENGENAL TANAMAN TREMBESI |
Kabupaten Agam akhir-akhir ini fokus dalam penanaman tanaman kayu-kayuan dalam rangka mewujudkan kelestarian alam dengan metode konservasi. Penanaman beragam pohon digiatkan demi memberikan motivasi kepada masyarakat. Selain demi tujuan kelestarian, beberapa pohon juga dapat menjadi tonggak perekonomian bagi anak cucu nanti. Salah satu jenis tanaman pepohonan yang ditanam yakni Trembesi yang mungkin bagi sebagian masyarakat agak asing. Berikut profil singkat si "Rain Tree".
Samanea saman yang sering disebut dengan Trembesi (Rain tree) merupakan tanaman pelindung yang mempunyai banyak manfaat. Rain Tree dapat bertahan 2-4 bulan atau lebih lama di daerah yang mempunyai curah hujan 40 mm/tahun (Dry season) atau bahkan dapat hidup lebih lama tergantung usia, ukuran pohon, temperatur dan tanah. Rain Tree juga dapat hidup di daerah dengan temperatur 20-300C, maksimum temperatur 25-380C, minimum 18-200C, temperatur minimum yang dapat ditoleransi 80C.
Di india tanaman ini disebut Enterolobium, Pithecolobium di Puerto Rico dan Samanea di Ghana. Tanaman peneduh hujan ini akan tumbuh 15-25 m (50-80 ft) di tempat terbuka dengan diameter kanopi (payung) lebih besar dari tingginya. Salah satu penggunaan penting Rain tree di Pasifik dan Amerika Latin adalah sebagai pohon berteduh yang biasanya ada di taman, pinggir jalan, lahan pertanian, dan padang rumput.
Di Walt Disney “Swiss Family Robinson” dibangun sebuah rumah pohon di atas Rain Tree yang tinggi pohonnya mencapai 60 m dan dimater kanopinya 80 m. Di Malagays, Rain Tree tumbuh menjadi tanaman pelindung untuk kakao, kopi, patchouly dan vanila. Pemanfaatan Rain Tree di Indonesia hanya digunakan sebagai pala, pengganti kecambah, pelindung jalan, dan hutan kota. Padahal pemanfaatan Rain Tree bisa lebih luas. Kayu Rain Tree bisa dikembangkan sebagai kayu industri atau komersial yang mempunyai karakteristik tekstur kayu yang lebih lembut, terang dan kuat. Rain Tree dapat digunakan untuk furniture, bahan dasar kerajinan mangkok, dan hiasan untuk interior rumah.
Berdasarkan penelitian Hartwell (1967-1971) di Venezuela, akar Rain Tree dapat digunakan sebagai obat tambahan saat mandi air hangat untuk mencegah kanker. Ekstrak daun Rain Tree dapat menghambat pertumbuhan mikrobakterium Tuberculosis (Perry, 1980) yang dapat menyebabkan sakit perut. Rain Tree juga dapat digunakan sebagai obat flu, sakit kepala dan penyakit usus (Duke and Wain, 1981)
Perkembangbiakan Rain Tree dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu pembibitan (metode yang biasanya digunakan), pemotongan dahan, ranting, batang dengan cara pencangkokan. Proses pembibitan untuk skala besar dapat menggunakan biji Rain Tree dengan cara :
- pembibitan biji tanpa perlakuan
- perkecambahan biji akan tumbuh dengan baik sekitar 36-50% tanpa perlakuan. Perkecambahan biji yang tidak diperlakuan akan tumbuh di tahun pertama penyimpanan biji (Seed Storage)
- pembibitan biji dengan perlakuan
- pembibitan biji dapat dilakukan dengan memberi perlakuan tertentu pada biji Rain Tree untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan lebih cepat. Ada 2 macam perlakuan (yang penulis ketahui) untuk mendapatkan hasil yang lebih baik yaitu :
- memasukkan biji dalam air selama 1-2 menit dengan suhu 800C (1760F) dengan voluem air 5x lebih banyak dari volume biji, aduk biji kemudian keringkan. Rendam biji dalam air hangat dengan suhu 30-400 C (86-1040F )selama 24 jam. Metode ini akan membnatu perkecambahan biji 90-100%. (Craig and George, tanpa tahun). Skarifikasi biji (pengelupasan biji)akan tampak 3-5 hari setelah perlekuan dengan menyimpannya dalam tempat teduh dengan pemberian air yang konstan untuk membantu pertumbuhan biji.
Biji sudah siap untuk ditanam setelah perkecambahan. Saat iru panjang kecambah 20-30m. Bibit yang mempunyai diameter >10mm dapat lebih bertahan dari air hujan. Perkiraan ukuran bibit saat penanaman yaitu ketika mempunyai tinggi sekitar 15-30 cm (6-12 inci) dengan panjang akar sekitar 10 cm (4 inci) dan panjnag batang mencapai 20 cm (8 inci). Diamtaer batang dari bibit harus mencapai 5-30mm. Penanaman ini dapat dilakukan di pasir (tempat pembibitan) atau di tanam di polybag yang berukuran 10×20 cm dengan komposisi 3:1:1 (tanah:pasir:kompos).
Perawatan bibit diperlukan untuk menjaga bibit agar bisa tumbuh besar terutama dari serangan hama dan terpaan angin. Perawatan ini dilakukan sampai Rain Tree menjadi lebih tinggi dan siap untuk melindungi.
oleh : ICHSAN KURNIAWAN,SP