Sabtu, 18 April 2020

Ke Dipisah dan Ke- Disambung

Mantan KA UPTD

Ke Dipisah dan Ke- Disambung

 
Apa bedanya ke yang dipisah dan ke yang disambung?


Penulisan huruf dalam bahasa Indonesia acap kali ambigu, mana yang dipisah dan mana yang disambung. Apalagi jika tulisannya mirip dan terlanjur lebih sering mengucapakannya dari pada menulisnya. Salah satu yang membingungkan adalah penulisan kata ke.

Bagi pembelajar, pengajar, dan yang sedang mendalami bahasa Indonesia, penulisan ke yang dipisah dan digabung tidak mungkin membuat bingung. Tetapi bagi kebanyakan orang, ini adalah masalah besar. Kata yang seharusnya dipisah, sering ditulis disambung.


Kesalahan-kesalahan penulisan ini seakan-akan dibenarkan oleh tulisan lain yang sama-sama salah. Hal ini karena semakin banyaknnya saluran komunikasi, khususnya media sosial.

Dalam medsos, semua orang berhak menulis. Tanpa editor bahasa. Tanpa ada yang menyeleksi dan memperbaiki jika ada tulisan yang salah. Tuisan yang salah juga dibaca oleh orang lain, pengguna media sosial acap kali tidak mendapatkan contoh yang benar. Jadilah kesalahan-kesalahan tersebut getok tular dan saling memengaruhi.

Penulisan ke Kata Depan dan ke- Imbuhan yang Tepat
Ke yang dipisah adalah kata ke yang menjadi kata depan. Sementara ke yang digabung adalah ke yang mejadi imbuhan.

Ke sebagai kata depan menunjukkan tempat yang masih belum ditempati, yaitu tempat yang masih akan dituju.



Misalnya dalam kalimat:

Saya akan ke Jember

Ke dalam kalimat di atas merupakan kata depan sehingga penulisannya harus dipisah dengan kata Jember.

Ciri kata depan ke adalah diikuti dengan kata benda atau nomina. Dalam kalimat di atas, Jember adalah kata benda yaitu nama Kabupaten di  Jawa Timur.

Begitu pula dengan nomina selain tempat, misalnya ke yang diikuti dengan kata benda.

Contoh dalam kalimat:

File itu dipindah ke Komputer

Kata ke pada kalimat di atas diikuti dengan kata komputer nama benda. Karena ke juga merupakan kata depan. Jadi harus dipisah.

Kata depan ke yang  diikuti kata benda abstrak juga harus dipisah.

Misalnya dalam kalimat:

Dari pagi ke pagi lagi di masih berusaha menyelesaikan tugas itu.

Kata pagi dalam kalimat di atas merupakan kata benda abstrak. Kata benda abstrak adalah kata benda yang tidak memiliki referensi jelas. Yaitu pagi. Ke sebagai kata depan dalam kalimat di atas juga harus dipisah.

Kata depan ke yang diikuti kata ganti tempat juga harus dipisah.

Contoh dalam kalimat:

Dia sudah ke sana ke mari untuk mencarimu.

Dalam kalimat di atas, kata ke yang mengikuti kata tunjuk sana dan mari juga harus dipisah.

Contoh yang lain adalah: ke situ, ke sini, ke kiri, ke depan, ke samping, ke belakang, ke atas, ke bawah, ke dalam juga harus dipisah.

Sementara, ke yang penulisannya disambung, adalah ke yang merupakan imbuhan, bukan kata. Jadi, menulisnya diberi tanda hubung: ke-.

Ke- sebagai imbuhan atau awalan tidak diikuti dengan kata benda, melainkan kata kerja. Selain itu, imbuhan atau awalan ke-  tidak dapat berdiri sendiri. Biasanya diikuti dengan akhiran. Misalnya: ke- -an.

Contoh penulisan ke- yang harus digabung terdapt pada kalimat-kalimat berikut ini:

Ketika membutuhkan bantuan, kebetulan temannya datang.

Pada kalimat di atas, terdapat imbuhan ke- -an pada kata kebetulan. Penulisan ke- harus disambung dengan kata betul sehingga tidak perlu spasi atau jarak.

Dia selalu membalas kebaikan orang lain.

Pada kalimat di atas terdapat awalan ke- -an pada kata kebaikan. Kata dasarnya adalah baik.

Berbeda dengan ke sebagai kata depan yang menunjukkan tempat atau tujuan yang tidak dapat mengubah makna, ke- sebagai imbuhan dapat mengubah makna. Misalnya kata kebaikan, kata baik sebagai kata dasarnya merupakan sifat. Sementara setelah mendapat imbuhan ke- -an menjadi kebaikan kata tersebut berubah menjadi nomina atau kata benda abstrak, yang bermakna hal baik.

Ada pula imbuhan ke- yang berdiri sendiri. Yang terdapat pada kata bilangan.

Contoh kalimat:

Dia anak kesatu dari lima bersaudara.

Kata kesatu dalam kalimat di atas harus ditulis bersambung, tanpa jarak spasi ke satu* (ini taksa alias salah). Kata kesatu harus digabung. Imbuhan ke- pada contoh kalimat di atas memiliki makna urutan. Jadi, maknanya adalah anak urutan satu atau pertama.

Penulisan ke sebagai kata depan dan kata imbuhan memang sulit dipahami, terlebih jika sudah terbiasa salah menulis. Memang, salah menulis tidak membuat pemahaman terhadap informasi yang disampaikan menjadi salah. Tidak mungkin juga dihukum hanya karena salah menulis spasi. Tetapi alangkah baiknya jika bisa menulis dengan benar antara ke sebagai kata depan dan ke sebagai imbuhan atau awalan.

Mari tunjukkan bahwa, bahasa Indonesia adalah bahasa yang besar, dan orang Indonesia adalah orang yang menghargai bahasanya sendiri dengan cara senantiasa menulis dengan kaidah yang telah disesuaikan.

Jangan lupa baca dan unduh penjelasan tentang kata yang lain dalam label arti kata.