Selasa, 28 April 2020

Sikap Selektif terhadap Pengaruh Globalisasi

Sikap Selektif terhadap Pengaruh Globalisasi
Dalam era keterbukaan dan globalisasi, bangsa Indonesia harus dapat bersikap selektif terhadap pengaruh masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Pengaruh tersebut dapat bersifat positif atau negatif di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama bangsa dan negara Indonesia. Pengaruh dari luar yang bersifat negatif, antara lain sebagai berikut;
  1. Perilaku menyimpang yang melanggar moralitas, etika, dan kepatuhan.
  2. Merebaknya penyakit sosial.
  3. Pemakaian obat terlarang.
  4. Kriminalitas internasional.
  5. Pornografi dan dekadensi moral.
  6. Imbas krisis perekonomian dan moneter.
  7. Membanjirnya produk-produk luar negeri.
Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus mampu menyeleksi dengan baik dan teliti segala bentuk pengaruh dari luar yang masuk ke negara Indonesia. Bangsa Indonesia tidak mungkin menutup diri dari pengaruh internasional yang begitu cepat. Diperlukan Iptek yang canggih dari luar sangat untuk menyempurnakan kekurangan-kekurangannya dalam pelaksanaan pembangunan nasional di segala bidang. Terbukanya pasar internasional bagi hasil produk dalam negeri yang memiliki keunggulan komparatif merupakan kesempatan yang baik bagi bangsa Indonesia untuk mengekspor produk-produk dalam negeri.
Sikap Selektif terhadap Pengaruh Globalisasi Sikap Selektif terhadap Pengaruh Globalisasi
Tata nilai dan budaya asing akan masuk dengan deras ke Indonesia, seharusnya dapat diambil manfaat atau keuntungannya. Apabila tidak memiliki ideologi yang kuat, kewaspadaan nasional yang tangguh, sumber daya manusia yang baik, maka bangsa Indonesia tidak dapat memperoleh manfaat dan keuntungan dari globalisasi.

Pendidikan nasional Indonesia diharapkan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang mempunyai kualitas yang diperlukan memasuki kehidupan masyarakat yang kompetitif. Yakni, manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, mampu mengembangkan potensi diri, mampu bersaing sesama manusia di masyarakat secara terbuka, memiliki kesadaran akan nilai positif dan negatif dari arus globalisasi serta memiliki daya tahan yang tangguh dengan suatu identitas budaya yang kuat dalam menghadapi dampak negatif globalisasi. Selain itu, bangsa Indonesia telah memilih nilai-nilai kepribadian luhur, pandangan hidup, dan ideologi bangsa yang telah dikukuhkan menjadi dasar negara, yakni Pancasila. Dengan demikian, Pancasila berperan membawa kemajuan serta kesejahteraan bangsa Indonesia.

Dalam era globalisasi dan keterbukaan bangsa Indonesia mengalami kesulitan untuk membendung arus masuknya kebudayaan asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Oleh karena itu, kita harus menyeleksi masuknya budaya asing tersebut dengan Pancasila sebagai kepribadian bangsa dan pandangan hidup bangsa Indonesia.