Rabu, 22 April 2020

Membuat Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel

Mantan KA UPTD
Energi listrik dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Di rumah, energi listrik biasanya digunakan untuk penerangan (lampu pijar, neon), untuk pemanasan (setrika, solder, pemanas nasi), dan dapat juga untuk pendingin ruangan seperti AC, kipas angin. Pada mobil dan motor, energi listrik digunakan pada proses pembakaran bahan bakar untuk menjalankan mesin. Di bangunan tinggi, energi listrik digunakan untuk menjalankan berbagai perlengkapan gedung seperti lift, AC, tangga berjalan, komputer, dan lain-lain. Jadi, energi listrik sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia. Semua itu memperlihatkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan harus selalu bersyukur kepadaNya.

1. Rangkaian Seri
Rangkaian seri adalah suatu rangkaian yang beban-bebannya (misalnya lampu) dipasang secara berdampingan. Rangkaian seri memiliki ciri khusus, yaitu tidak memiliki titik percabangan pada rangkaiannya. Oleh karena itu, jika suatu beban tidak menyala atau mati, arus listrik pada rangkaian akan berhenti. Rangkaian seri memiliki beberapa kelebihan, yaitu semua beban pada rangkaian dialiri oleh arus listrik dengan besar yang sama. Selain itu, beda potensial pada setiap beban berbeda, bergantung pada hambatan seperti beban. Dengan demikian, kita dapat mengambil tegangan tertentu pada salah satu beban. Oleh karena itu, rangkaian seri sangat baik digunakan untuk pembagi tegangan.

2. Rangkaian paralel
Rangkaian parallel adalah suatu rangkaian di mana beban-bebannya (misalnya lampu) dipasang sejajar. Rangkaian paralel memiliki ciri khusus, yaitu di dalam rangkaian tersebut terdapat titik percabangan. Oleh karena itu, jika salah satu lampu dicabut, arus listrik dapat mengalir melalui cabang rangkaian lainnya. Inilah kelebihan dari rangkaian paralel. Rangkaian paralel biasanya digunakan di rumah-rumah atau gedung perkantoran. Rangkaian listrik paralel sangat baik dipasang di rumah karena tidak mengakibatkan padam jika salah satu lampu bohlam yang dipasang putus.

Pada rangkaian paralel, setiap lampu memiliki beda potensial yang sama. Mengapa demikian? Sebab, kedua ujung dari setiap lampu terhubung langsung dengan kutub-kutub baterai.

3. Membuat Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel
Membuat rangkaian seri dan paralel yang sangat sederhana. Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini dapat diambil dari lingkungan sekitar, misalnya bahan-bahan bekas dari seorang pekerja listrik. Kreativitas dan imajinasimu dapat dituangkan pada kegiatan ini. Kerjakan secara kelompok dan masing-masing mempunyai tugas dan tanggung jawab!

Tahapan pembuatan rangkaian seri dan rangkaian paralel
1. Perencanaan
- Identifikasi Kebutuhan
Pembuatan rangkaian seri dan rangkaian paralel yang sekaligus dilakukan dalam satu kali praktik ini. Praktikum sederhana ini dapat kamu kembangkan.

- Perencanaan Fisik
Pembuatan rangkaian seri dan rangkaian paralel berdasarkan bahan dan alat yang tersedia di lingkungan kalian, dan dibuat dengan penuh tanggung jawab dengan memperhatikan prinsip kerja.

2. Persiapan
- Ide/gagasan
Pembuatan rangkaian seri dan rangkaian paralel menggunakan bahan-bahan sisa yang telah digunakan para pekerja listrik. Baterai sebagai sumber arus listrik, kabel sebagai perantara arus listrik, bohlam sebagai penerang.

- Keselamatan kerja
Perhatikanlah:
  1. Hati-hati menggunakan peralatan.
  2. Perhatikan bagian-bagian instalasi listrik yang akan dirangkai dengan baik karena kesalahan akan mempengaruhi hasil rangkaian. 
Pembuatan rangkaian seri
Alat dan bahan:
  1. Dua buah bohlam kecil
  2. Satu buah sakelar
  3. Kabel secukupnya
  4. Dua buah baterai
Langkah percobaan
  1. Buatlah rangkaian dua yang terdiri dari dua bohlam kecil, sakelar, dan dua buah baterai seperti gambar di bawah ini. Kemudian, setelah tersambung, tutuplah sakelar itu. Amatilah kedua bohlam kecil tersebut
  2. Cabutlah salah satu bohlam dari tempatnya. Lalu, amati nyala lampu yang satu lagi!

Pembuatan rangkaian paralel
Alat dan bahan:
  1. Dua buah bohlam kecil
  2. Satu buah sakelar
  3. Kabel secukupnya
  4. Dua buah baterai
Langkah percobaan
  1. Buatlah rangkaian dua yang terdiri dari dua bohlam kecil, sakelar, dan dua buah baterai seperti gambar di bawah ini. Kemudian, setelah tersambung, tutuplah sakelar itu. Amatilah kedua bohlam kecil tersebut.
  2. Cabutlah salah satu bohlam dari tempatnya. Lalu, amati nyala lampu bohlam yang satu lagi!
Materi rangkaian listrik memiliki hubungan erat dengan hukumm Kirchoff. Pada tahun 1845, Gustav Robert Kirchhoff, seorang ahli fisika dari Jerman, memperkenalkan Hukum Kirchoff. Hukum Kirchhoff berfungsi untuk menganalisis arus dan tegangan dalam sebuah rangkaian. Hukum Kirchhoff I merupakan hukum yang berkaitan dengan dengan arah arus pada titik percabangan.

Bunyi Hukum Kirchoff I
Pada rangkaian listrik bercabang, jumlah kuat arus yang masuk pada suatu titik percabangan sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik itu.